Home / Bisnis / Wisata & Budaya

Selasa, 5 Maret 2024 - 16:23 WIB

Meskipun Wisman Turun, Okupansi Hotel Saat Ramadan dan Libur Lebaran Tetap Tinggi

Jakarta, Defacto – Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya mengatakan, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) telah memperkirakan akan ada penurunan kedatangan wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan nusantara selama Ramadan pada 10 Maret hingga 9 April 2024. Hal ini berdampak pada menurunnya tingkat hunian (okupansi) kamar hotel berbintang, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.

Namun demikian,.mengutip keterangan Ketua PHRI, Haryadi Sukamdani diperkirakan okupansi hotel saat libur lebaran tahun 2024 akan tinggi. Perkiraan ini didasari oleh perbaikan kondisi perhotelan secara keseluruhan di Indonesia pada tahun 2024 yang semakin membaik.

Baca Juga  Tim TPF : Ada Indikasi Pemufakatan Jahat dan Kolusi dalam Penyaluran PEN-Subsektor Film

Nia menyampaikan hal itu dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2024).

Agar okulansi kamar hotel tetap tinggi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong agar para pelaku perhotelan menyiapkan paket-paket diskon penginapan ataupun paket-paket berbuka puasa selama bulan Ramadan dalam rangka menyiasati datangnya low season sekaligus mempersiapkan diri menjelang libur hari raya Idulfitri.

Baca Juga  Lagu Terbaru Taylor Swift "All Too Well" Versi Panjang Berada di Peringkat 1 Billboard Hot 100

Oleh karena itu, Nia mendorong agar pelaku perhotelan menyediakan diskon kamar hingga 40 persen dan paket-paket diskon lainnya seperti paket berbuka bersama di hotel. Sehingga okupansi kamar hotel bisa tetap terisi meskipun tengah menghadapi low season.

“Ketika low season, ada baiknya jika dapat menjual dengan diskon besar-besaran hingga 40 persen, itu jauh lebih baik menguntungkan jika okupansinya hanya 30 persen, karena masyarakat Indonesia yang beragama Islam dan berpuasa tidak melakukan kegiatan traveling saat puasa. Namun diprediksi ketika lebaran akan terjadi lonjakan besar-besaran,” kata Nia.

Baca Juga  Replika Mona Lisa Terjual Rp 4 M dan Rp 47 M di Artcurial dan Christies! Lukisan Asli Nilainya Berapa Triliun?

Nia menambahkan, dengan menyediakan paket diskon ini diharapkan bisa mempersiapkan ketersediaan kamar hotel di masa libur Idulfitri. Mengingat berdasarkan prediksi Korps Lalu Lintas Polri, jumlah pemudik lebaran 2024 diperkirakan mencapai 200 juta orang atau naik 6 persen dibandingkan jumlah pemudik lebaran tahun 2023 sebanyak 187 juta orang.

“Selain itu Menteri Perhubungan juga memprediksi persentase lonjakan jumlah pemudik tahun ini akan mencapai angka 70 persen,” ujar Nia. (*/hw)

Share :

Baca Juga

Wisata & Budaya

Penerapan Bebas Karantina Akan Diperluas ke Seluruh Wilayah Indonesia

Wisata & Budaya

Desa Detusoko Barat, Pintu Utama Menuju Taman Nasional Kelimutu

Wisata & Budaya

Pesta Rakyat dan Aquabike Jetski World Championship Hadir Kembali di Danau Toba

Wisata & Budaya

Kemenparekraf Gelar Perayaan Kreativitas Skenario Original Series Indonesia Lewat “SHOWCASCENE 2024”

Wisata & Budaya

Tersesat di Kawah Ijen

Wisata & Budaya

Menparekraf Promosikan Potensi Kekayaan Intelektual Indonesia di Depan Perwakilan Negara Anggota WIPO

Bisnis

Irwan Hidayat, Mengelola Sido Muncul dengan “Hati, Akal dan Regulasi”

Wisata & Budaya

Kunjungan Wisman Periode Januari – Mei 2024 Naik 23,78 Persen