DeFACTO.id – Rumah dengan lahan yang cukup luas itu kini banyak didatangi pengunjung. Apalagi setelah diviralkan oleh netizen. Unik, karena bangunan milik Kyai Mursyed almarhum di Desa Bulakrejo, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun itu dilengkapi bangunan tempat peribadatan lima umat beragama yang ada di Indonesia.
Selain masjid, juga ada gereja, vihara dan kuil. Semua bangunan begitu lndah tertata rapi dan bersih, meski pemiliknya sudah meninggal.
Lokasinya tidak jauh dari Kantot DPRD Kabupaten Madiun. Masuk sekitar 1 km dari jalan raya Madiun Surabaya. Kalau dari arah Surabaya dari lampu lalu lintas Desa Klitik, Wonoasri belok ke kanan masuk lurus ikuti jalan aspal desa.
Dari situ sudah tampak bangunan megah yang mecolok. Di sisi atas kanan kiri gerbang ada patung harimau yang saling berhadapan. Di tengahnya ada replika bola dunia. Lewat jalan setapak ada sebuah bangunan rumah bak istana megah, mewah, luas dan lndah. Bangunan itu dilengkapi taman yang asri lengkap kolam ikan. Di tengah kolam itu terdapat musala dari kaca yang indah,
Di sekitar ada bangunan tempat ibadah lima agama yang ada di Indonesia. Yaitu agama Islam,Kristen, Budha, Hindu, Katolik. Bahkan ada patung Dewu Kwan Im di situ. Semua bangunan begitu indah tertata rapi dan bersih.
Pemilik bangunan megah ini adalah almarhum Kyai Mursyed. Menurut ceritanya, Kiai Mursyed termasuk tokoh dihormati di Desa Bulakrejo. Rencananya bangunan itu akan dibuat pondok pesantren. Tidak begitu jelas mulai kapan Kiai Mursyed mulai membangun. Namun dari informasi yang dikumpulkan, awal dibangun baru ada 1 mushala saja. Berikutnya dibangun tempat-tempat ibadah lain. Tujuannya untuk saling bersinergi antara satu agama dengan agama laen.
Kiai Mursed wafat tahun 2007 dalam usia 70 tahun. Selama hidupnya tidak menikah. Dan sekarang bangunan istana megah berlantai dua itu ditempati familinya yang bernama Kyai Ali Muslih seorang diri.
Sesuai wasiatnya, Kyai Ali Mursyed dimakamkan di tengah bangunan megah itu. Uniknya, makam itu dihiasi kelereng berwarna warni. Begitu pun pot-pot bunga serta lampu taman juga dihiasi kelereng kecil kecil yang tertata rapi dan lbdah.
‘’Dan Kyai Mursyed mewakafkan tanan serta bangunan itu untuk dijadikan pondok pesantren serta untuk tempat penghafal Quran (hafis Qur’an),’’ kata Kades Bulakrejo Muhammad Zaenuri kepada DeFacto.
Di hari Jumat dan hari libur tempat ini khususnya makam Pak Kyain ramai dikunjungi peziarah untuk berdoa. Di makan itu juga terdapat larangan tertulis yang harus dipatuhi pengujung . Yaitu dilarang membakar dupa/kemenyan atau melakukan hal-hal yang tidak semestinya. * Yuliana.