Home / Berita / Bisnis

Jumat, 5 November 2021 - 00:28 WIB

Lawatan ke Eropa dan Timur Tengah, Presiden Jokowi Bawa Komitmen Investasi 600 T Lebih

DeFacto.id – Penjelasan mengenai investasi dengan nilai besar itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia.

Kedua menteri menyampaikan disela kunjungan presiden Jokowi ke Dubai, Persatuan Emirat Arab, Kamis 04/11/ 2021.

Rombongan presiden melawat 3 negara, yakni hadir dalam KTT G-20 di Roma, disusul KTT Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia dan dalam perjalanan pulang mampir ke Dubai di Timur Tengah.

Baca Juga  Sandra Bullock dan Keanu Reeves Ternyata Pernah Saling Taksir

“Di Glasgow, disela KTT COP26, dalam pertemuan dengan para investor, diperoleh komitmen investasi senilai 9,2 milyar US Dollar” kata Retno.

Di Dubai, nilai komitmen investasi yang diperoleh presiden Jokowi lebih besar lagi, sekitar 32,7 milyar dollar Amerika, “jadi total komitmen (Glasgow dan Dubai) mencapai 41, 99 milyar US Dollar” sambung menlu lagi. Jumlah itu mencapai 600 trilyun rupiah lebih.

Baca Juga  Sandi Uno Didaulat Berduet dengan Aher untuk Pilpres 2024

Sementara itu Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, malah mentargetkan untuk lawatan ke Dubai ini bisa digaet investasi senilai 35 milyar dollar Amerika, sebab masih ada pertemuan tambahan yang masih akan dilangsungkan.

Baca Juga  True History of The Kelly Gang: Penjahat – Pahlawan - Legenda Australia

“Saya melihat persepsi para investor di Uni Emirat Arab kepada pemerintah Indonesia semakin hari semakin baik” ucap Bahlil Lahadalia. *Nug

Share :

Baca Juga

deFACTO.id -- dalam rentang waktu lima tahun belakangan ini Kota Pagaralam mulai dikenal dunia sebagai salah satu sentra penghasil kopi terbaik. Padahal, kopi - atau kawe - masyarakat setempat menyebutnya - sudah ditanam sekurangnya sejak tahun 1918. Hal itu dimungkinkan karena terbukanya arus informasi berbasis IT serta mulai tergeraknya hati generasi muda petani kopi Pagaralam untuk memproses dan membranding hasil kopi mereka - dari sebelumnya yang hanya menjual mentahan. Berpuluh-puluh tahun lamanya kopi robusta dari Pagaralam dijual mentahan, diangkut dengan truk, dijual ke luar - dan dikapalkan pelalui pelabuhan Panjang (Lampung). Itulah barangkali sebabnya mengapa kopi Pagaralam (plus Lahat, Empatlawang dan sekitar gugusan Bukit Barisan) selama ini dikenal dengan julukan Kopi Lampung. Tak puas dengan stigma ini, anak-anak muda Pagaralam tergerak melakukan banyak terobosan, mulai dari memperbaiki sistem penanaman, panen, pascapanen, hingga branding. Tak puas dengan itu, mereka pun melengkapi "perjuangan" mereka dengan membuka kedai-kedai kopi, dilengkapi dengan peralatan semicanggih, - meski secara ekonomis usaha mereka belum menguntungkan. Di antara para "pejuang kopi" Itu bisa disebut misalnya Miladi Susanto (brand Kawah Dempo), Frans Wicaksono (Absolut Coffee), Sasi Radial (Jagad Besemah), Azhari (Sipahitlidah Coffee), Dian Ardiansyah (DNA Coffee), Wenny Bastian (Putra Abadi), Efriansyah (Rempasai Coffee), Dendy Dendek (Kopi Baghi), Hamsyah Tsakti (Kopi Kuali), Iwan Riduan (Waroeng Peko) dan banyak lagi. Dalam banyak lomba dan festival, lingkup nasional maupun internasional, kopi Pagaralam banyak dipuji dan diunggulkan - baik secara kualitas maupun orang-orang (petani & barista) yang ada di belakangnya* HSZ

Berita

Pagaralam Punya Kopi, Lampung Punya Nama

Berita

Tim SAR Brimob Polda Metro Jaya Evakuasi Warga Kampung Melayu Terdampak Banjir

Berita

Indonesia Berada di Ranking 102 Indeks Persepsi korupsi
BTS

Berita

Single BTS ‘Butter Lagu dengan Penjualan Tertinggi di Amerika Serikat 2021

Berita

Puan Maharani Bicara Pentingnya Kapasitas Pembiayaan Pembangunan Nasional

Berita

Polri Amankan Tersangka Pengelola Situs Penyebar Video Porno Anak

Berita

Dukung Penggunaan Angkutan Massal, BPTJ Buka Layanan JRC di Bekasi

Berita

Ada Mafia Tambang di NTB, BAP DPD RI Panggil Dua Kementerian