Home / Berita

Selasa, 29 Oktober 2024 - 17:54 WIB

Padi Trisakti Dapat Mengakselerasi Kebangkitan Sektor Pertanian

Jakarta, Defacto – Padi Trisakti dapat dikembangkan lebih luas untuk mengakselerasi kebangkitan sektor pertanian, demi mencapai ketahanan pangan Indonesia. Padi tersebut, siap panen setiap 75 hari dan empat kali setahun. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum PB Serikat Tani Islam Indonesia (STII, Fathurrahman Mahfudz), saat beraudiensi ke DPD RI, Selasa (29/10/2024).

Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung menegaskan dukungannya terhadap berbagai inovasi sektor pertanian yang mampu menopang target pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. “Target yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo merupakan tantangan bagi kita. Swasembada pangan dalam empat sampai lima tahun ke depan, tidak dapat dicapai dengan cara-cara biasa. Harus didukung melalui terobosan dan inovasi,” terangnya saat menerima audiensi Serikat Tani Islam Indonesia.

Baca Juga  Negeri Komeng!

Tamsil mengapresiasi inovasi produktivitas tanaman padi Trisakti yang dihasilkan oleh Serikat Tani Islam Indonesia. .

Menurut Tamsil Linrung, ada empat masalah yang membelenggu pertanian di Indonesia. Yaitu keterbatasan lahan, regenerasi petani, modernisasi dan masalah produktivitas. Isu produktivitas bisa terjadi karena masalah tanah, atau jenis tanaman. “Maka temuan jenis padi Trisakti yang mampu menghasilkan gabah hingga belasan ton perhektar, merupakan pencapaian impresif yang harus diadopsi oleh pemerintah,” imbuhnya.

Inovasi tersebut, terang senator asal Sulawesi Selatan ini, juga diharapkan memperkuat primadona pertanian di mata anak muda. Bahwa pertanian terbuka menyerap modernisasi, inovasi, dan pertanian menjanjikan masa depan. Sehingga memicu terjadinya regenerasi petani. Dengan demikian, sektor pertanian lebih maju dan berkelanjutan.

Baca Juga  Kunjungan Wisman ke Indonesia Sepanjang Januari - Agustus 2024 Capai 9,09 Juta

Tamsil mengungkapkan bahwa meskipun Indonesia dikenal sebagai negeri agraris, banyak permasalahan dalam sektor pertanian yang menyebabkan ketergantungan pada impor untuk kebutuhan pangan. Ini mencerminkan adanya anomali, di mana potensi pertanian yang besar tidak sejalan dengan kemandirian pangan yang diharapkan.

DPD mendorong penyelesaian masalah impor pangan dan mendukung target swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden. Untuk mencapai hal itu, Tamsil menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak. Termasuk mengajak masyarakat berinovasi dan menyampaikan hasil inovasinya ke DPD. Lembaga para senator ini, kata Tamsil, bakal memfasilitasi agar mendapat dukungan dari pemerintah.

Baca Juga  IPW: Basmi Klitih!

“Seperti pesan yang disampaikan Presiden kepada kami, ketahanan pangan ini prioritas beliau. Karena menyangkut wibawa bangsa. Terobosan seperti ini harus kita wadahi. Saya kira Presiden akan sangat senang inovasi itu lahir dari bawah, muncul sebagai inisiatif dan partisipasi aktif. Karena ini menandakan kemauan berubah, kemauan mencapai swasembada pangan sudah jadi gerakan seluruh elemen rakyat Indonesia,” tandas Tamsil. (*/MB)

Share :

Baca Juga

Berita

Bekas Presiden FIFA, Sepp Blater, dan bos UEFA, Michel Platini, Terlibat Kasus Suap dan Penipuan

Berita

Kemenparekraf Pastikan Industri Parekraf Siap Hadapi Libur Lebaran 2024

Berita

IPW Himbau Kapolri Tak Keluarkan Ijin Pertandingan Liga 1

Berita

DPD RI Sahkan Beberapa RUU dan Laporan Kinerja Alat Kelengkapan
Laksamana

Berita

DI BALIK REFORMASI 1998: Komponen Sistemik PANCASALAH

Berita

Ditjen Hubdat Tindak Tegas PO Bus Tak Berijin dan Tidak Laik Jalan

Berita

Indonesian Fashion Week 2022 Akan Kembali Digelar Secara Offline

Berita

Komisi Informasi DKI Jakarta Hadiri Rapat Monev Pelaksanaan Pilkada di Bawaslu