Home / Berita / Wisata & Budaya

Kamis, 11 November 2021 - 09:17 WIB

Batu Megalitik di Pagaralam Terpuruk di Sawah dan Kebun Penduduk

Batu Megalitik di Kota Pagaralam di tengah swah penuduk

Batu Megalitik di Kota Pagaralam di tengah swah penuduk

deFACTO-id – Pada zaman penjajahan Belanda hingga sekitar tahun 1970-an, Kota Pagaralam, Provinsi Sumatera Selatan, cukup sering dikunjungi wisatawan asing, utamanya para arkeolog. Karena di daerah dataran tinggi Bukit Barisan itu terdapat banyak situs batu peninggalan zaman megalitikum. 

Batu-batu peninggalan zaman prasejarah itu umumnya berbentuk arca manusia, hewan, rumah, kuburan dan lain sebagainya. Sebagian di antara batu megalitik itu sudah ada yang direlokasi oleh Balai Besar Arkeologi Jambi, tetapi selebihnya dibiarkan berserakan  nyaris tanpa perawatan. 

Baca Juga  Ditjen Hubla Fasilitasi 3 ABK Indonesia Korban Kecelakaan Kapal FV Argos Georgia

Hal ini disebabkan antara lain karena batu-batu itu berada di lahan pribadi milik warga,  yang sejauh ini dimanfaatkan untuk dijadikan sawah atau kebun. 

Basuki, seorang warga di Tanjungaro, mengaku di lahan sawahnya terdapat rumah batu peninggalan prasejarah yang luasnya sekitar 6 meter persegi dengan kedalaman 2 – 3 meter. Tetapi Basuki sengaja “menyembunyikan” karena khawatir jika benda peninggalan prasejarah direlokasi lahan sawahnya akan berkurang, rusak, – sementara kompensasi dari pemerintah tidak jelas, sebagaimana dengan lahan-lahan lainnya. 

Baca Juga  Kapal Pesiar ‘Anthem of the Seas’ Sandar di Pelabuhan Benoa Bali

Basuki mengaku, sesungguhnya ia bersedia saja bila benda sejarah yang ada di lahan sawahnya itu direlokasi, dibenahi dan dikembangkan menjadi misalnya obyek wisata. Manfaatnya mungkin tak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi warga sekitar. 

Baca Juga  Sekolah "Perkumpulan Mandiri" Mendidik Generasi Muda yang Tangguh dan Mandiri

“Tapi kompensasinya harus jelas, setidaknya janganlah merugikan masyarakat, ” katanya. 

Basuki merasa optimistis, bila pemerintah bersedia bekerja sama dengan masyarakat menggali, merawat dan mengekspose kekayaan budaya peninggalan prasejarah ini  dengan kompensasi yang memadai, sektor pariwisata Pagaralam akan semakin diminati, utamanya oleh wisatawan mancanegara. 

“Jangan lupa, bukankah Kota Pagaralam juga adalah bagian dari NKRI? ” pungkasnya* HSZ

Share :

Baca Juga

Wisata & Budaya

Tersesat di Kawah Ijen
Laksamana Sukardi

Berita

DI BALIK REFORMASI 1998: Detak Detik Sumbu Bom Waktu (I)

Berita

Jokowi, Palestina Selalu Menjadi Perhatian Penting Bagi Indonesia

Berita

Tinjau Terminal Batu Ampar Balikpapan, Menhub Jajal Bus BTS Balikpapan City Trans
Karikatur

Berita

Kekerasan Seksual

Berita

Leane Suniar Susul Verawaty Fajrin

Berita

Pelaku Penyanderaan Anak Balita di Pejaten, Positif Gunakan Narkoba

Berita

4 Geopark Baru di Indonesia Berhasil Masuk Jaringan UNESCO Global Geopark