Home / Berita

Jumat, 19 November 2021 - 21:51 WIB

Ahli Waris Tanah yang Dikuasai Damkar Jakarta Timur, Minta Pemprov DKI Membayar

deFACTO – Tanah hilang, uang tak dapat. Itulah nasib ahli waris tanah milik almarhum Koepas bin Rosidi.

Tanah seluas 8.511 m2 yang terletak di huk Jl..Pemuda / Jl. Jend..Ahmad Yani, Jakarta Timur itu kini dikuasai Pemprov DKI dan telah didirikan bangunan bertingkat gedung Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta Timur.

“Sampai saat ini pihak ahli waris belum peemah menerima ganti rugi tanah seluas 8.511 m2 yang dikuasai Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta Timur, belum pernah. Sedangkan tanah seluas 4000 m2 yang terkena jalan, diberi ganti rugi,” ungkap Muslim salah seorang ahli waris tanah tersebut, di Cipayung, Jakarta Timur kepada deFACTO, Jum’at (19/11/2021) sore.

Muslim menuturkan, tanah itu awalnya diampu (diberi kuasa) kepada Amran Suryani. Karena Amran meninggal dunia, pengampuan diberikan kepada Mundari. Tahun 2009 masuklah Lie Mie Bo sebagai pengampu.

Baca Juga  Aceh 'Lumbung Tapi Langka Migas'

Ketika Lie Mie Bo masuk sebagai pengampu pihak ahli waris diberikan uang kerohiman sebesar Rp.1 milyar 50 juta rupiah dari Lie Mie Bo, di mana di dalamnya ada peran Paimin Napitupulu yang ketika itu menjabat sebagai Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta.

Pemberian uang dilakukan di notaris, tetapi hanya ditandatangani oleh 7 orang ahli waris. Dalam surat kuasa 46 disebutkan bahwa Surat Kuasa diberikan hanya untuk mengurus tanah. Tetapi oleh penerima kuasa dilalukan jual beli kepada Pemprov DKI senilai Rp.49,9 milyar, tahun 2010. Di dalamnya ada tanah Lie Mie Bo seluas 1.300 m2 dengan sertifikat HGU.

Baca Juga  Semok Magazine Gelar Lomba Balap Motor Klasik di Ancol

Dari uang pembayaran sebesar Rp.49,9 milyar itu ahli waris tidak menerima bagian.

Pada April 2021 ahli waris melalukan audiensi dengan gubernur. Oleh gubernur diperintahkan ke Walikota. Ketika pertemuan di walikota pihak Damkar dan pengelolaan Asset tidak hadir.

Sesuai rapat ahli waris ditanya oleh pihak walikota, apakah masalah tanah yang digunakan Damkar Jaktim akan ditindaklanjuti ke pengadilan atau diputuskan oleh gubernur. Pihak ahli waris meminta agar diputuskan oleh gubernur”

“Tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya,” kata Muslim. Walau pun masih bersengketa, pembangunan gedung Damkar terus berjalan sampai saat ini. Padahal sertifikat tanah atas nama Fatma Cs (ahli waris).

Tanah tersebut tahun 2013 memiliki sertifikat hak milik. Tetapi ahli waris tak pernah melihat bentuknya. Atas bantuan pihak lain tahun 2017 ke luar sertifikat pengganti, atas nama ahli waris. Setahun kemudian sertifkkat itu dibatalkan oleh Pemda DKI tanpa pemberitahuan apa-apa.

Baca Juga  PSHT akan Gelar Kejuaraan Silat Internasional


Sejak itu pihak ahli waris juga tidak bisa menbayar PBB tanah tersebut.

“Ini kan aneh, tahun 2010 katanya Pemda DKI membeli tanah itu, tapi tahun 2017 masih bisa keluar sertifikat atas nama ahli waris.

Meski pun di tanah tersebut sudah berdiri bangunan gedung bertingkat milik Damkar, Muslim atas nama ahli waris meminta agar hak atas tanah warisan keluarganya dibayar oleh Pemprov DKI.

“Janganlah kami dizolimi oleh oknum-oknum di Pemda DKI dan mafia tanah,” kata Muslim. susi

Share :

Baca Juga

Berita

Perkumpulan DPLK dan Bank bjb Edukasi Mahasiswa Pentingnya Kelola Keuangan di Usia Muda
Awan Tupo

Berita

Gekrafs Tangsel dan Pelaku UMKM Grebek Ciputat Timur

Berita

“Santo Messi”, Sang Penyelamat Argentina!

Berita

Tingkatkan Keselamatan, BPTJ Sediakan Fasilitas Perlengkapan Jalan di Puncak Sepanjang 21,9 Km
AIRLANGGA HARTARTO

Berita

Airlangga Hartarto Dampingi Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Karalloe

Berita

Polisi Kerahkan 1.321 Personel, Siap Amankan Pengundian Nomor Urut di KPUD DKI Jakarta
Nigeria

Berita

Museum Nasional Seni Afrika di Washington Mulai Kembalikan Perunggu Benin ke Nigeria

Berita

Iqbal Irsyad Susul Kesit Daftar Calon Ketua PWI Cabang Jakarta