Home / Berita

Jumat, 18 Oktober 2024 - 20:15 WIB

KODIPEST dan SIM GO KING Sumbang Ratusan Buku untuk Voice of Istiqlal China Space

Jakarta, Defacto – Dalam Rangka mempererat hubungan Indonesia dan Tingkok, KODIPEST (Konten Digital Pesantren) dan SIM GO KING (layanan konektifitas eSIM dan SIM Card Roaming) memfasilitasi sumbangan ratusan buku untuk Voice of Istiqlal China Space, Masjid Agung Istiqlal Jakarta.

Sumbangan disampaikan oleh Pendiri KODIPEST dan SIM GO KING Loretta Thamrin yang selama ini banyak melakukan aktivitas dan kegiatan ke Pesantren dan lalu-lalang antara Indonesia dan China.

Adapun buku-buku yang disumbangkan berupa 253 Kitab Klasik berjudul “The Hui Nationality Collection” yang terdiri dari 539 buku kuno suku Han dari jaman 5 Dinasti hingga berakhirnya Republik Tiongkok, dengan lebih dari 3000 naskah dan 100,000 dokumen digital.

Sumbangan berasal dari Ketua Halal Committee of Sichuan International Chamber of Commerce, Ma Zhijun yang sempat berkunjung ke Masjid Istiqlal satu tahun yang lalu yang terkesan atas suasana Khidmat di Mesjid Agung Istiqlal.

Baca Juga  Konsisten Jaga Keterbukan Informasi, bjb Raih Penghargaan Dengan Predikat Informatif

Ma Zhijun lalu bersujud dan melaksanakan shalat 2 Rakaat sebanyak dua kali, sebagai rasa syukur dapat berada di Mesjid Istiqlal. Ia bertekad akan kembali berkunjung ke Indonesia, menyerahkan kembali koleksi buku secara simbolik pada November 2024 mendatang.

Prosesi pemberian sumbangan ini, bertepatan pula dengan kegiatan Bedah Buku Pertautan Muslim Indonesia dan Tiongkok “Sejarah dan Dinamika Akulturasi Budaya Dua Bangsa” di China Space at Istiqlal pada hari Rabu (16/10 2024).

Menurut Loretta Thamrin, terwujudnya sumbangan ini, lahir dari misi untuk menjadi jembatan persahabatan, ekonomi dan budaya yang baik antara negara Indonesia dan China/Tiongkok.

Baca Juga  Masih Terjadi Penimbunan Solar Bersubsidi

Berdasarkan data yang ada, dari 25 juta penduduk Muslim yang ada di Tiongkok, 50% berasal dari Suku Hui, yang merupakan asimilasi dari penduduk Han asli setempat dengan bangsa pendatang dari Persia dan Arab pada abad ke-7.

Koleksi berharga yang disumbangkan tersebut mencatat seluruh sejarah dari Suku Hui dan perkembangan agama Islam selama dari 1600 tahun yang lalu di Tiongkok.

“Dengan adanya buku ini, kita bisa saling memahami riwayat dan Sejarah agama Islam, baik di Tiongkok maupun di Indonesia, maka kita pun dapat lebih mengenal Allah, serta mencari lebih banyak persamaan dan turut berbagi rasa antara persaudaraan kita semua”, imbuh Loretta.

Baca Juga  Deklarasi Relawan Sandi di Cimahi

Sementara itu, Penulis buku Pertautan Muslim Indonesia dan Tiongkok “Sejarah dan Dinamika Akulturasi Budaya Dua Bangsa,” Budy Sugandi menekankan hubungan erat antara tiga unsur penting yang membentuk sejarah panjang Indonesia: Tiongkok, Tionghoa dan Islam.

Dengan mengapresiasikan sejarah, serta budaya, kita pun akan menghadapi masa depan yang lebih harmonis dan berwarna.
Direktur Voice of Istiqlal, Gugun Gumilar menyampaikan bahwa China Space at Istiqlal adalah sebuah pusat pelatihan, pendidikan dan budaya yang didonasikan Kedutaan Republik Rakyat Tiongkok bekerjasama dengan Iman Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nazaruddin Umar pada September 2024 yang lalu.

“Mudah-mudahan China Space ini dapat menjalin kerjasama keislaman, kebudayaan dan peradaban untuk kemajuan kedua negara,” katanya.(LT)

Share :

Baca Juga

Berita

Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto, Momentum Hentikan Perselingkuhan Hukum dan Politik

Berita

Kuasa Hukum Mardani Maming: KPK Tetapkan Tersangka Dulu, Baru Cari Bukti

Berita

Bimtek dan Kompetisi Pengemudi Angkum untuk Tekan Angka Kecelakaan

Berita

Mari Kita Ubah, Sebelum Kita Diubah Bangsa Lain

Berita

Ditjen Hubdat Tindak Tegas PO Bus Tak Berijin dan Tidak Laik Jalan
Laksamana

Berita

DI BALIK REFORMASI 1998: Perbankan Nasional yang Rentan Gosip

Berita

LaNyalla Minta Pemerintah Libatkan Pengusaha Saat Bahas Regulasi

Berita

Kemenhub Selenggarakan Diklat Pembangunan Karakter Kepemimpinan