Home / Berita

Rabu, 13 November 2024 - 19:14 WIB

Ditjen Hubdat Paparkan Langkah Tindaklanjuti Kecelakaan di Tol Cipularang

Purwakarta, Defacto – Sehubungan dengan adanya insiden kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk tempelan bermuatan kardus dan belasan kendaraan mini bus di KM 92 Tol Cipularang pada Senin (11/11) sore, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin memaparkan perlunya langkah tindak lanjut untuk menyikapi peristiwa tersebut.

Hal itu disampaikan Dirjen Risyapudin saat melakukan peninjauan ke lokasi kejadian perkara pada Rabu (13/11) bersama dengan para pemangku kepentingan terkait.

“Kita akan segera mengumpulkan seluruh Asosiasi Pengusaha Angkutan Barang beserta seluruh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi/Kabupaten/Kota untuk menindaklanjuti kejadian ini dan sebagai langkah mitigasi terjadinya kejadian berulang,” ungkap Dirjen Risyapudin.

Baca Juga  Sri Mulyani Jawab Tuntutan MPR yang Minta Dirinya Dicopot

Di samping itu, Ia menuturkan akan melakukan sidak terhadap fasilitas Uji Berkala Kendaraan Bermotor yang ada di Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor di wilayah Jabodetabek.

“Kami akan bersama – sama dengan pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan di beberapa lokasi akan lebih gencar melakukan inspeksi keselamatan pada truk angkutan barang,” ujarnya.

Baca Juga  IPW Minta Presiden Tegur Kapolri

Saat ini, pihaknya tengah melakukan koordinasi dan investigasi bersama Korlantas Polri dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk meneliti penyebab terjadinya kecelakaan.

Adapun, berdasarkan data yang diperoleh dari Aplikasi Mitra Darat, kendaraan truk tempelan dengan nomor polisi B 9440 JIN tersebut memiliki status uji berkala yang masih berlaku hingga tanggal 18 Maret 2025.

“Namun untuk mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan secara menyeluruh kita menunggu hasil investigasi dari KNKT,” kata Dirjen Risyapudin.

Baca Juga  Kapolda Metro Jaya Ajak Stakeholder Bersinergi Ciptakan Pilkada Aman, Damai dan Kondusif

Berkaitan dengan hal ini, Ia mengimbau perusahaan angkutan untuk memastikan betul kendaraan dalam kondisi layak dan sesuai standar keamanan. Selain itu, yang tidak kalah penting ialah wajib menyediakan pengemudi yang memiliki izin resmi dan memenuhi kompetensi.

“Apabila terjadi kecelakaan akibat kelalaian pengemudi, ia dapat dikenai sanksi hukum atau denda sesuai dengan yang tercantum pada UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” tandasnya.(HT)

Share :

Baca Juga

Berita

Tambang Pasir Meresahkan, Masyarakat Kali Progo Lapor ke DPD RI DIY

Berita

PWMOI Desak BPK Audit Dana Hibah BUMN Ke PWI

Berita

Tiga Pilar Menteng Pantau Depan Kantor KPU R.I Jelang Pilkada

Berita

Peluncuran Forum Pemred Online

Berita

Mabes Polri: Indeks Pembangunan Pemuda Harus Ditingkatkan

Berita

Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan Sudah Sampai Lampung
Sri Mulyani

Berita

INSTAGRACE: Langkah Sri Mulyani Menapak Maju Capres 2024

Berita

Imperialisme Baru Ancam Indonesia