Home / Energi

Jumat, 28 Februari 2025 - 16:04 WIB

Aceh ‘Lumbung Tapi Langka Migas’

Jakarta, Defacto – Senator DPD RI asal Aceh, Azhari Cage SIP, mencerca Pertamina soal realita yang dihadapi masyarakat Aceh terkait Migas. Dimana, Aceh merupakan lumbung Migas tetapi dalam realitanya minyak dan gas justru langka.

Hal ini disampaikan Azhari Cage yang juga anggota Komite II DPD RI saat rapat dengan mitra kerja yang turut dihadiri oleh Wakil Direktur Pertamina dan jajaran, Selasa 25 Februari 2025.

Pertemuan ini dihadiri oleh Wakil Direktur Utama Wiko Migantoro, Dir Logistik & Infrastruktur Alfian Nasution, Dir Manajemen Resiko Ahmad Siddik Badruddin, Dir Sumber Daya Manusia Erry Sugiharto, Dir Penunjang Bisnis Erry Widiastono dan Dir Keuangan Emma Sri Martini. Sedangkan dari Komite II dihadiri pimpinan dan para anggota.

Baca Juga  Menhub Dorong Pemda Lanjutkan Program BTS

Pada pertemuan tersebut, Azhari Cage menyebutkan bahwa solar untuk Aceh pada 2025 dijatahkan 410.544 ton. Namun dalam realitanya, banyak masyarakat yang membutuhkan pertalite dan kemudian solar seperti untuk nelayan, justru tidak kebagian.

“Contoh kasus seperti nelayan Seuneudon. Mereka tidak bisa melaut karena tidak kebagian solar. Padahal ini menjelang Ramadan seperti sekarang,” kata Azhari Cage.

Baca Juga  Jakarta Harus Tentukan New Positioning Jika Ibukota Pindah

“Mereka sudah capek antri panjang tapi pas di depan SPBU, solar habis.”

“Kita bicara data. Aceh itu lumbung Migas. Baru ditemukan (Migas-red) di Andaman I dan Andaman II. Tapi Migas di tengah-tengah masyarakat langka,” ujar pria yang akrab disapa Cage ini.

Azhari meminta Pertamina untuk memikirkan solusi terkait kelangkaan solar di tengah-tengah nelayan Aceh.

“Apa penambahan SPBU nelayan. Mohon dipikirkan solusinya,” ujarnya.

Kedua, Azhari Cage juga mempermasalahkan soal pemberlakuan barcode untuk 4 provinsi di Indonesia, termasuk Aceh. Kemudian baru berlaku untuk daerah lainnya di Indonesia.

Baca Juga  Foto Natal 2021 Dari Pangeran William dan Kate Middleton di Jordania

“Saya kecewa dengan Pertamina. Saya berharap barcode untuk Aceh dihapuskan,” ujarnya lagi.

Alasannya, kata Azhari Cage, ketika pelantikan gubernur Aceh di depan Mendagri, beberapa Waktu lalu, Gubernur Aceh mengatakan akan menghapus kebijakan barcode di SPBU Aceh.

“Namun dalam respon yang terlalu cepat, Area Menager Pertamina Sumbagut langsung membantahnya. Kenapa tidak dilakukan secara lebih santun dan beradab, dengan duduk bersama,” kata Azhari Cage.

“Saya anggota DPD RI perwakilan daerah Aceh. Saya harus membela daerah,” kata dia. (*/hw)

Share :

Baca Juga

Berita

Luhut Panjaitan akan Buka Forum “Energy Talk” Asia Pasifik di Indonesia

Berita

“Energi Talk” Jadi Upaya Tingkatkan Pemahanan Transisi Energi

Energi

Prabowo Diganjar Sejarah

Energi

Energi Nuklir Berpotensi Besar Dikembangkan di Tanah Air