deFACTO.id – Dibanding kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, mungkin hanya Pagaralam yang tidak memilik sumber daya alam (SDA) berupa tambang seperti minyak atau batubara.
Tapi Allah Maha Adil. Tidak punya tambang tidak berarti rakyatnya tidak makmur. Pagaralam diberi Allah anugerah lain, yaitu #Wisata, dengan dataran tinggi berudara sejuk segar.
Gunung Dempo (3.159 meter dpl) terbilang ramah untuk dijadikan wisata pendakian. Wanita dan anak-anak bahkan dapat mencapai puncaknya.
Pada sekitar tahun 1925-an orang Belanda menanam teh di lereng Gunung Dempo, kemudian kopi dan sayur-mayur. Dengan latar pemandangan itulah mata para wisatawan dimanjakan – sebelum, pendakian ke puncak dilakukan.
Ada setidaknya empat jalur pendakian untuk sampai ke puncak Dempo (3.173 dpl): 1) lokasi start Kampung Empat, 2) Puncak Rimau, 3) Bukit Timur dan 4) Tanjung Sakti.
Dari keempat jalur itu, yang direkomendasi untuk digunakan adalah yang pertama (Kampung Empat). Jalurnya lebih pendek, aman dan dilengkapi dengan pos-pos peristirahatan yang memadai. Lama pendakian normal sekitar 6 – 8 jam.
Di lokasi awal pendakian Kampung Empat, wisatawan akan mudah mendapatkan guide – yang dengan senang hati akan memandu pendakian.
Gunung Dempo yang terletak di perbatasan antara Sumsel dengan Provinsi Bengkulu ini memiliki dua pucuk: pucuk Dempo dan pucuk Merapi. Dia antara dua puncak itu terbentang dataran cukup luas. Di sini para pendaki biasa bermalam.
Di pucuk Merapi para pendaki akan menemukan sebentuk kawah. Pada kondisi normal, kawah digenangi air yang warnanya berubah-ubah tergantung cuaca. Kadang putih jernih, kadang biru muda, biru tua hingga ungu.
Untuk menikmati wisata pendakian Gunung Dempo, wisatawan boleh hanya membawa badan, -karena di Kota Pagaralam tersedia cukup banyak usaha jasa peminjaman peralatan pendakian seperti tenda dan lain sebagainya.
Tertarik? Oya, waktu pendakian yang disukai wisatawan adalah antara bulan November hingga Desember, di saat mana para wisatawan pendaki merayakan moment pergantian tahun.* HSZ