Di tengah arus kebencian yang mengerumuni akal pikiran, Wawancanda Wagiman Deep kiranya bisa menjadi terapi penyembuhan nalar yang bengkok.
Di Republik Twitter, WagimanDeep212 al Habieb Selow menyebut dirinya sebagai Akun Relijiyes ke VIII, Pabrik Figur, Buzer Dirham, Beking Vokal Tali Ban sekaligus Korlap Laskar Berbagi Kasih Indonesia—sebuah komunitas yang aktif melakukan kegiatan sosial di penjuru Indonesia.
Status dan komentar satirenya yang tajam, otentik dan jenaka mengundang tawa, seringkali nylekit dan kadang sarkastis tapi tidak sampai menghina yang ia kritisi.
Wawancanda Wagiman Deep kali ini tentang harta yang disembunyikan pejabat.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeluhkan tentang masih banyak pejabat yang tidak atau belum menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Sebabnya kenapa ya?
Mungkin ituh para pejabat kesusahan memilah-milah mana harta yang mau dilaporkan dan mana aset yang mau dibalik nama dulu. Sapa tau ada jugak harta yang ketlingsut, yang kesingsal. Kan saking banyaknya. Cangkemkan. Mengeluh ituh tidak baek untuk kesehatan. Mengeluh ituh jugak menyembunyikan ketidakmampuan. Lebih baek mbantuin laskar suwiping nguber pejabat yang ngumpetin binik muda…, eh malah ke situ…, muehehee…
Bukankah menyerahkan LHPKN itu merupakan suatu kewajiban? Apakah sanksi bagi yang tidak atau belum menyerahkan LHKPN perlu diperberat?
Iyalah…, scara hukum negara sih wajib. Tapi, menurut ane sanksi berat krena kgak melaporkan harta juga percuma. Krena klo orang niatnya maling walo diancem sanksi berat jugak tetep bakal kgak ngaku. Kalo pada ngaku malah kasihan pemerentah kudu bikin penjara baru yang banyak. Kalo napinya mantan pejabat kaya juga repotlah. Bisa plesir-plesir trus penjaranya kan kosong. Ya percuma jugak. Serahkan laskar jugak membagongkan. Ane kuatirken laskar ane ikutan kaya trus lupa fentungan. Kan membagongkan.
Bagaimana kalau dalam LHKPN itu ternyata banyak pejabat yang miskin? Apakah boleh mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT)? Apakah pemerintah dan rakyat tidak malu kalau pejabatnya miskin?
Ndakpapa punya pejabat miskin. Lebib baik punya pejabat miskin daripada kelebihan kuwota pejabat bermental miskin. Kita sudah punya stok banyak pejabat bermental miskin kok.., muehehe. Kalo urusan BLT buat pejabat bermental miskin serahkan saja ke Bu Risma. Bu Mensos itu punya jurus bikin malu siapa pun orang yang kaya tapi bermental miskin, bertabiat korup. Laskar akan bantu blio dengan fentungan.
KPK juga mensinyalir banyak pejabat menyembunyikan harta kekayaannya. Kenapa disembunyikan? Tidak siap diminta pembuktian terbalik asal usul hartanya, atau ngeri ketahuan siapa?
Ada istilah begini, “Harta suami adalah milik istri.” Kalo semua pejabat yang statusnya suami lapor harta ke KPK, otomatis istri tau dong! Apalagi kalo harta simpenan yang disembunyikan suami juga harus dilaporkan! Wainiii…, bisa brabe simpenannya. Ini salah satu alesan pejabat-pejabat sembunyiin sebagian hartanya takut ketahuan binik.
Selain menyembunyikan kekayaan, kira-kira apa lagi ya yang oleh pejabat dianggap perlu dipetak-umpetkan?
Ane mau tanya dulu, kalo simpenan binik muda termasuk harta gak? Muehehe…* harry tjahjono