Home / Berita

Jumat, 12 November 2021 - 00:20 WIB

Usai Diperiksa Intensif, Anak Nia Daniaty Akhirnya Ditahan Polda Metro

DeFacto.id- Polda Metro Jaya secara resmi menahan putri penyanyi Nia Daniaty, Olivia Nathania, kerap dipanggil Oi,  mulai Jumat 11/11/2021 malam ini dalam kasus penipuan rekrutmen PNS bodong.

Pemeriksaan terhadap tersangka berlangsung lama, sekitar 9 jam, setelah selesai, Oi digelandang keluar gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) mengenakan baju tahanan oranye ditemani penasihat hukumnya, Susanti Agustina.

Baca Juga  Tinjau Terminal Batu Ampar Balikpapan, Menhub Jajal Bus BTS Balikpapan City Trans

Sebelumnya, Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jerry Raymond Siagian menyatakan Olivia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penipuan calon pegawai negeri sipil dengan jumlah 225 orang, dengan kerugian mencapai 9,7 milyar rupiah.

Sejauh ini Olivia masih menjadi tersangka tunggal, ia dijerat pasal 378 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.

Kasus ini mulai menyita perhatian beberapa waktu lalu, ketika putri penyanyi Nia Daniaty yang terkenal dengan hit ‘Gelas-Gelas Kaca’ ini diduga melakukan penipuan terhadap calon pegawai negeri, salah satu korbannya adalah Agustin mantan guru SMA-nya sendiri.

Baca Juga  Gerakan Melawan Stunting HaloPuan Masuki Kota Moci

Agustin sempat mengadukan masalah ini ke Nia Daniaty, sebab Olivia Nathania menghilang dan sulit untuk dihubungi. Rata-rata korban menyetor uang senilai 51 juta rupiah.

Baca Juga  Ken Setiawan: MUI Dibiayai Pemerintah tapi Jadi Sarang Oposisi

Para korban yang diwakili oleh Agustin sempat menemui Nia, namun penyanyi itu lepas tangan, “’Bu Titin maaf, Oliv itu sudah menikah, sudah bukan tanggung jawab saya”

Mengalami kebuntuan, akhirnya sejumlah korban membuat laporan ke polisi. Laporan korban teregister dengan nomor polisi: LP/B/4728/IX/SPKT/POLDA METRO JAYA, tanggal 23 September 2021.

*Wan (foto: Irfan Maruf)

Share :

Baca Juga

deFACTO.id -- dalam rentang waktu lima tahun belakangan ini Kota Pagaralam mulai dikenal dunia sebagai salah satu sentra penghasil kopi terbaik. Padahal, kopi - atau kawe - masyarakat setempat menyebutnya - sudah ditanam sekurangnya sejak tahun 1918. Hal itu dimungkinkan karena terbukanya arus informasi berbasis IT serta mulai tergeraknya hati generasi muda petani kopi Pagaralam untuk memproses dan membranding hasil kopi mereka - dari sebelumnya yang hanya menjual mentahan. Berpuluh-puluh tahun lamanya kopi robusta dari Pagaralam dijual mentahan, diangkut dengan truk, dijual ke luar - dan dikapalkan pelalui pelabuhan Panjang (Lampung). Itulah barangkali sebabnya mengapa kopi Pagaralam (plus Lahat, Empatlawang dan sekitar gugusan Bukit Barisan) selama ini dikenal dengan julukan Kopi Lampung. Tak puas dengan stigma ini, anak-anak muda Pagaralam tergerak melakukan banyak terobosan, mulai dari memperbaiki sistem penanaman, panen, pascapanen, hingga branding. Tak puas dengan itu, mereka pun melengkapi "perjuangan" mereka dengan membuka kedai-kedai kopi, dilengkapi dengan peralatan semicanggih, - meski secara ekonomis usaha mereka belum menguntungkan. Di antara para "pejuang kopi" Itu bisa disebut misalnya Miladi Susanto (brand Kawah Dempo), Frans Wicaksono (Absolut Coffee), Sasi Radial (Jagad Besemah), Azhari (Sipahitlidah Coffee), Dian Ardiansyah (DNA Coffee), Wenny Bastian (Putra Abadi), Efriansyah (Rempasai Coffee), Dendy Dendek (Kopi Baghi), Hamsyah Tsakti (Kopi Kuali), Iwan Riduan (Waroeng Peko) dan banyak lagi. Dalam banyak lomba dan festival, lingkup nasional maupun internasional, kopi Pagaralam banyak dipuji dan diunggulkan - baik secara kualitas maupun orang-orang (petani & barista) yang ada di belakangnya* HSZ

Berita

Pagaralam Punya Kopi, Lampung Punya Nama

Berita

Harga Beras Membuat Emak-Emak Ingat Pak Harto.

Berita

Gubernur Anies Baswedan Melepas Tim Wartawan Jakarta Menuju Piala Walikota Solo 2022

Berita

Polisi Geledah ‘Kantor Satelit’ Judi Online Yang Libatkan Pegawai Komdigi

Berita

Meriah acara “Tribute to Sawung Jabo di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja

Berita

Serah Terima Jabatan Menteri Perhubungan Konektivitas Transportasi Akan Diutamakan
Panti Dhuafa Lansia

Berita

Dari Menggelandang sampai Mendirikan Panti Lansia di Jetis, Ponorogo

Berita

Relawan Puan Maharani Bergerak