Home / Esai

Jumat, 21 Juni 2024 - 13:05 WIB

Tetap Membaca dan Menulis, Meski Kepala Berat

TUKANG URUT. Membaca, dan menulis, adalah kegiatan yang setengah saya paksakan. Meski dengan kepala “berat”, ingatan yang terkadang “sulit” dikendalikan, setiap hari saya paksakan untuk membaca dan menulis.  Supaya nalar saya tidak  “blank”. Untuk merawat imajinasi, agar “perasaan” saya tetap terjaga akal sehat. Saya sudah mengalami “kehilangan” kaki dan tangan kiri, dan berupaya keras agar otak saya tidak ikut melumpuh.

Baca Juga  Video: Menteri BUMN Erick Thohir Resmi Menjadi Anggota Kehormatan Banser

Membaca dan menulis, sepertinya, hal yang gratis dan  bisa saya lakukan secara mandiri. Stroke telah mengubah banyak hal pada diri saya. Emosi, cara berpikir, spirit dan fisik yang menjengkelkan. Tentang kondisi fisik yang menjengkelkan, nyeri di persendian, telentang terus sepanjang hari dlsb, membuat saya ingin dipijat.

Tapi, keinginan dipijat itu banyak mendapat tentangan, saran, masukan, nasihat dll. Sampai akhirnya saya direkomendasikan pijat di Pak Wiwin, di Cimacan, Puncak, Bogor. Pak Wiwin itu tukang pijat yang sudah lama dikenal, ayahnya juga pemijat. Krisna, anak bungsu saya, segera mencari alamatnya dan melakukan kontak setelah dikasih tahu keponakan yang tinggal di AS. Ponakan saya, yang di luar negeri saja merekomendasi, membuat saya bertambah yakin bahwa Pak Wiwin itu kompeten.

Baca Juga  Pemerintah Harus Tegas Hadapi Peningkatan Judi Slot

Saya akan ceritakan pengalaman saya dipijat  tepatnya diurut, oleh Pak Wiwin. Beliau yang berusia sekitar 65 tahun, pernah menjadi tukang urut dua tokoh nasional; almarhum Taufik Kiemas dan Laksamana Sukardi. Saya mengetahui hal tsb setelah ngobrol dan diurut Pak Wiwin untuk yang keempat kalinya. **

Baca Juga  Moto GP 2023 Gerakkan Ekonomi NTB

Harry Tjahjono
23.03.2024

Share :

Baca Juga

HUKUMAN MATI

Berita

Jaksa Agung Tuntut Hukuman Mati untuk Koruptor
Karikatur Non-O

Esai

Jalan Masih Panjang

Esai

Diaspora India dan Diaspora Indonesia

Berita

Widji Thukul

Esai

Ironi Negeri Penggemar Tempe

Esai

Menunggu Para “Racer” Politik Berpacu…

Esai

Oppenheimer, Kiamat Sudah Dekat

Berita

Rendra