Home / Berita / Olahraga & Hiburan

Selasa, 16 Agustus 2022 - 11:40 WIB

Serahkan Pengelolaan JIS Kepada Persija

Persija merupakan salah satu dari beberapa klub Liga 1 yang sampai saat ini belum memiliki stadion sendiri. Jika menjadi tuan rumah, Persija biasanya menyewa beberapa stadion yang ada di Jakarta atau di wilayah pinggirian Jakarta, yang masuk provinsi Jawa Barat.

Di Jakarta bukan tidak ada stadion sepakbola. Justru ada 2 stadion yang melebihi stasion lain di Indonesia, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Sejayan, stadion terbesar di Indonesia, dan Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang diklaim sebagai stadion sepakbola termegah dan termodern di Indonesia saat ini.

Namun duanya-duanya bukan milik Persija. SUGBK milik pemerintah pusat yang dikelola oleh Sekretariat Negara, dan JIS milik Pemprov DKI yang diurus oleh JakPro. Untuk menggunakan kedua stadion itu, Persija harus membayar cukup besar. Rp.500 juta untuk sewa SUGBK dan Rp.1 milyar untuk JIS, per sekali pemakaian.

Apa yang dialami Persija saat ini sungguh ironis. Sebuah klub besar yang lahir jauh sebelum Indonesia merdeka, berdomisili di ibukota negara, tetapi tidak memiliki stadion sendiri.

Panjang perjalanan yang telah dilalui Persija sebagai klub sepakbola. Klub yang berdiri pada 28 November 1928 ini memang lahir di Jakarta. Tepatnya di Tanah Abang oleh Soeri dan Allie. Cikal bakalnya bernama Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ).

VIJ merupakan salah satu klub yang ikut mendirikan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan keikutsertaan wakil VIJ, Mr. Soekardi dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprojo Yogyakarta, Sabtu 19 April 1930.

Persija yang pertama kali menggunakan lapangan Laan Trivelli  di daerah Petojo. Lapangan Petojo di Pulo Piun. Persija, (VIJ) sudah 23 tahun menggunakan lapangan tersebut untuk kepentingan kompetisi internal hingga pertandingan berskala nasional.

Baca Juga  Wawancanda Wagiman Deep: “Tukang Bakso Diculik Jin itu Karena Yutuber Suka Ngeprenk Pocong!"

Stadion Ikatan Atletik Djakarta (IKADA) adalah stadion kedua Persija yang dulunya adalah lapangan tim nasional Indonesia. 

Di Stadion IKADA, Persija pernah merasakan gelar juara pada tahun 1954. Para pemain legendaris Persija layaknya, Tan Liong Houw, Tjoa Wim Pie, Kwiee Kiat Sek, Van der Vin, Thio Him Tjiang, Chris Ong, Djamiat Dalhar hingga Soetjipto Soentoro pernah merasakan berlatih dan bertanding di stadion ini.

Tak berselang lama Persija mendapatkan stadionnya sendiri di Menteng,  pemberian Presiden RI Soekarno pada tahun 1961. Dahulu stadion itu bernama stadion VIOS, pemilik klub Hindia Belanda bernama VIOS (Voorwaarts Is Ons Streven), Stadion VIOS dibangun pada tahun 1921.
Setelah Persija resmi merumput di VIOS Batavia, mereka mengganti namanya menjadi stadion Persija atau Menteng. Saat bermarkas di Menteng, 4 kali Macan Kemayoran sukses meraih gelar juara Perserikatan di 1964, 1973, 1975 dan terakhir di 1979.

Pada 26 Juli 2006, stadion yang penuh kenangan itu digusur harus oleh Gubernur DKI kala itu. Stadion tersebut dan berubah menjadi Taman Menteng.

Selanjutnya Persija bermarkas di Stadion Sanggrahan Pelita Jaya atau dikenal sebagai stadion Lebak Bulus setelah berganti nama. Di sini Persija lebih dikenal dengan barisan Jakmanianya yang mampu menggetarkan nyali lawan saat pertandingan digelar.

Tahun 2015  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menjadikan stadion Lebak Bulus sebagai Stasiun MRT Lebak Bulus.

Baca Juga  PIALA WALIKOTA GIBRAN RAKABUMING RAKA TIBA DI BALAIKOTA SOLO

Persija diketahui pindah ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Ketika SUGBK menjalani renovasi untuk Asian Games 2018.
Persija juga menggunakan stadion yang lebih kecil di sekitar Jakarta sebagai kandang mereka. Untuk Liga 1 2017 dan Liga 1 2018, Persija harus pindah-pindah stadion dan menggunakan Stadion Patriot Bekasi Chandrabhaga Cikarang, Stadion Wibawa Mukti, Stadion Pakansari Cibinong, Stadion PTIK. Tahun 2019, Persija juga sempat menggunakan Stadion Madya, Senayan. Saat itu stadion itu menjadi saksi Persija menang atas Kalteng Putra dengan skor 3-0.

Saat menonton pertandingan Persija di stadion Patriot, Bekasi Sabtu (22/4/2017),
Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Uno yang sedang mencalonkan diri sebagai Gubernur dan Wakil.Gubernur DKI berjanji, jika terpilih ia  membangun stadion untuk Persija.

Janji itu diulangi lagi saat dia yang sudah terlilih jadi Gubernur, menerima pemain Persija yang baru saja menjuarai Piala Presiden 2018.

Setahun kemudian JIS dibangun. Tahun 2022 siap digunakan. Saat soft launching di stadion tersebut digelar turnamen sepakbola International Youth Championship (IYC) yang menampilan
Tim sepakbola Atletico Madrid U-18 dan Barcelona U-18.

Persija baru mendapat kesempatan tampil saat launching JIS, dengan mengadakan pertandingan persahabatan melawan Chonbury FC Thailand, Berlaga pada Minggu (24/7/2022) malam. Sedangan untuk pertandingan resmi, belum pernah.

Lalu apa arti ucapan Anies Baswedan ketika berjanji akan membangun stasdion untuk Persija, ketika kampanye dan diawal jadi gubernur dulu? Belum terbukti.

JIS masih dikelola oleh JakPro. Persija harus membayar Rp. 1 milyar jika ingin menggunakan. Jadi kesimpulannya stadion itu bukan untuk Persija.

Baca Juga  Benarkah Selegram Tisya Erni yang Ditangkap dalam Kasus Prostitusi Online?

“Jika Pemprov legowo, serahkan saja pengelolaan JIS kepada Persija,” kata Mbah Cocomeo dalam Cocomeo Channel yang baru saja ditayangkan di youtube.

Mengapa harus diserahkan? Menurut Mbah Coco, JakPro itu isinya pegawai negeri yang enggak mungkin berbisnis. Karena pejabatnya bisa saja sewaktu-waktu diganti.

Selain itu, tahu sendirilah. Pegawai negeri kalau disuruh ngurus badan usaha, banyak ruginya. Sebab untung atau rugi, mereka tetap digaji, dapat berbagai macam fasilitas, tunjangan ini itu. Ngapain kudu pusing-pusing mirikin bisnis? (Nah yang ini pendapat penulis).

Menurut Mbah Coco lagi, Persija cuma main 17 kali di kompetisi Liga 1. Kalau setahun ada 52 minggu, maka sisanya stadion bisa disewakan untuk kepentingan lain. Apakah konser musik atau lainnya. Persija juga bisa bekerja sama dengan sponsor utama yang akan menempelkan nama sponsor. Seperti Stadion milik Manchester City yang bernama Etihad Stadium karena disponsori oleh Etihad Airways, perusahaan penerbangan dari Uni Emirat Arab.

Banyak cara yang bisa dilakukan Persija dengan mengelola JIS, stadion ini akan menampung kurang lebih 82.000 penonton itu, karena klub sepakbola lebih pintar berbisnis dan lebih fleksibel dibandingkan perusahaan daerah.

“Hasilnya tinggal berbagi. Berapa JakPro minta per tahun? Kalau dia minta 50 persen, kasih aja. Toh Persija masih untung,” kata Mbah Coco.

Dan yang penting, Persija tidak lagi luntang-lantung. (Matt Bento)

Share :

Baca Juga

Olahraga & Hiburan

Twilite Orchestra Tampil di Halaman Sarinah

Berita

Angela Tanoesudibjo Nonton Gibran Main Catur

Berita

Polisi Tentang Kecelakaan Artis Vanessa Angel, “Sopir Diduga Ngantuk”
Sri Mulyani

Berita

INSTAGRACE: Langkah Sri Mulyani Menapak Maju Capres 2024

Olahraga & Hiburan

Prihatin dengan Sepakbola Indonesia Manajer Persiba Kirim “Surat Terbuka” untuk Ketum PSSI

Olahraga & Hiburan

Tim Wartawan Jakarta Taklukan Mantan Bintang Timnas Indonesia

Berita

Gibran Anak Ratu Petruk
Laksamana

Berita

DI BALIK REFORMASI 1998: Perbankan Nasional yang Rentan Gosip