Home / Berita

Jumat, 14 April 2023 - 17:22 WIB

Saya dan Anas Urbaningrum

SAYA DAN ANAS URBANINGRUM. Saya mengenal Anas Urbaningrum jauh sebelum ia jadi Ketum Demokrat. Saya memanggilnya Mas Anas dan ia menyebut saya Mas Harry. Kala itu ia masih sesama aktivis, dan saya diperkenalkan oleh aktivis Mas Andy Soebijakto Molanggato.

Saya cukup sering bertemu Mas Anas, beberapa kali ketika ia jadi Ketum Demokrat dan hampir setiap hari ketika Mas Anas ditersangkakan korupsi. Saya beberapa kali hadir dalam persidangannya. Hubungan saya dengan Mas Anas sebatas sahabat. Saya bukan anggota partai manapun. Begitupun ketika Mas Anas meminta saya untuk membuat lagu mars Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), dia tidak meminta saya jadi anggota PPI. Kami berdua membuat lagu mars itu, sebagian syairnya ditulis Mas Anas.

Baca Juga  Puan Maharani Menyoal Upah Minimum 2022 dan Tarif PCR

Begitu pula ketika ia didakwa korupsi, rumahnya dikerumuni wartawan, saya menyempatkan diri menemaninya. Sekadar memberinya semangat, juga saran agar wartawan diperlakukan dengan baik, dikasih berita yang dibutuhkan media. Sejauh yang saya tahu dan alami, Mas Anas adalah teman yang mau mendengar. Karena setelah itu, wartawan diperbolehkan masuk rumah, bahkan bersantap bareng di meja makan.

Saya bukan politikus. Saya hanya seniman. Mungkin saya aktivis, tapi bukan politikus. Karena itulah mungkin saya diterima Mas Anas dengan santai. Karena itu pula saya bisa dengan mudah berteman dengan mulai dari preman sampai presiden.

Baca Juga  Sepuluh Hari Menjabat, CEO Baru Twitter Lakukan Langkah Perubahan

Ketika Mas Anas dipenjarakan di Sukamiskin, saya beberapa kali menjenguknya. Saya bawakan beberapa buku. Ia ucapkan terima kasih, walaupun salah satu buku Stodart yang saya bawakan sudah pernah dia baca semasa mahasiswa. Kami berbincang layaknya sahabat. Sama sekali tidak tentang politik. Saya cerita bahwa tahun 1981 saya sudah masuk Sukamiskin untuk syuting film Selamat Tinggal Duka yang disutradarai Soekarno M Noor, dibintangi Rano Karno-Yessy Gusman, dan skenarionya ditulis Syumandjaya. Mas Anas mendengarkan dengan seksama. Ia memang sahabat yang mau mendengar. Teman bicara yang menyenangkan.

Selasa, 11 April 2023, Mas Anas bebas dari Sukamiskin. Pagi saya berangkat ke Bandung bersama Matt Bento. Ratusan, mungkin lebih dari seribu, sahabat yang menjemput Mas Anas. Saya baru bisa menyalami dan memeluk Mas Anas setelah ia berada di restoran Ponyo, tak jauh dari Lapas Sukamiskin.

Baca Juga  Siap-siap, Hoverbike Sebentar Lagi Meluncur

Persahabatan, bagi saya, adalah hubungan personal yang sama sekali tidak berkaitan dengan persepsi, asumsi, pendapat atau reputasi yang dipikirkan orang lain terhadap hubungan emosional saya dengan seseorang yang bersahabat dengan saya. Bersalaman, berpelukan dan mengucapkan selamat menjemput kebebasan kepada seorang sahabat, bukanlah basa-basi yang berdasar pamrih atau kepentingan lain.

Persahabatan adalah persahabatan.

Jakarta, 14 April 2023
Harry Tjahjono

Share :

Baca Juga

Touring

Berita

Touring Mobil Listrik Jakarta Jambi Berawal di Terminal Kampung Rambutan
Menhub

Berita

Indonesia–Korea Selatan Bangun Menara Suar dan Rambu Suar

Berita

Adjat Sudrajat : Exco PSSI Biang Keladi Kebobrokan Sepakbola Indonesia!

Berita

Breaking News! 5 Orang Tewas dan 40 Cedera Saat Sebuah SUV Melaju Kecang Menabraki Orang Yang Sedang Pawai Natal di Wisconsin

Berita

Kapolda Metro Jaya Kudu Minta Bantuan Densus 88 untuk Tangkap Si Kembar
Gong Yoo

Berita

Aktor Squid Game, Gong Yoo Resmi Membuat Akun Instagram Pribadinya

Berita

Relawan Puan Maharani Bergerak

Berita

Lilin Natal Bagi Pahlawan