Jakarta, Defacto – Kompetisi Liga Jakarta U-17, yang direncanakan akan berlangsung mulai 11 Januari 2025, mulai diterpa berbagai isu. Antara lain dikaitkan dengan isu konflik antara pengelola Lapangan Pancoran Soccer Field (PSF), Markas Besar Angkatan Udara (MBAU), Jakarta Selatan dengan Asprov PSSI DKI Jakarta, yang sudah tiga tahun dijabat oleh Plt. Sebelumnya disebut-sebut, Pengelola PSF merupakan bagian dari Panpel kompetisi.
Ketua Panpel Kompetisi Liga Jakarta U-17 Azhari Nasution menegaskan, bahwa Panpel tidak ada urusan dengan konflik yang terjadi, antara kubu Gede Widiade sebagai Direktur PSF dengan PSSI, dibawah naungan Erick Thohir, dan juga plt Asprov PSSI DKI Jakarta, yang kini dipimpin Eko Setyawan.
“Kami tidak ada urusannya dengan konflik yang terjadi. Jangan dikait-kaitkan!” kata Azhari menjawab pertanyaan pemilik klub peserta Liga U-17 Jakarta, di Lapangan PSF, Pancoran, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Dalam forum diskusi dan tanya jawab, dari 19 klub yang awalnya mendaftarkan diri. Ada bisik-bisik atau “kabar burung”, karena Liga Jakarta U-17 disponsori oleh Gede Widiade, ada dua klub, yaitu ASIOP dan Jakarta United, yang tidak mendaftarkan diri.
Jumat, 6 September 2024, panitia Liga Jakarta U-19, sudah melakukan presentasi kepada pengelola PSF, MBAU Pancoran, Gede Widiade. Tujuan utamanya, bisa menggunakan dua lapangan PSF Natural Grass, yang dikelola oleh PSF.
Dalam kesempatan itu Gede menyatakan sangat mendukung penyelenggaraan Kompetisi Liga U-17 Jakarta. Ia bahkan, akan mendaftarkan dua atau tiga klub asuhannya, jika tujuannya untuk kompetisi.
“Kalau bentuknya turnamen, klub saya nggak jadi ikutan. Tapi, kalau kompetisi klub saya akan daftar,” kata Gede Widiade.
Tidak sampai di situ, Gede Widiade bahkan memberikan potongan harga yang cukup besar untuk panitia yang akan memakai lapangan rumput (natural grass).
Menjawab keraguan beberapa klub yang menanyakan legitimasti Panitia Penyeleggara Liga Jakarta U-17, ternasuk sumber dana yang diperoleh untuk menjalankan roda kompetisi yang akan berlangsung 10 bulan, Azhari mengungkapkan pihak Bank DKI sudah bersedia memback-up.
“Kami siap di back up oleh Pemprov Jakarta, dan juga Bank DKI Jakarta. Kebetulan, kompetisi Liga Jakarta U-17, memperebutkan Piala Bergilir Gubernur Jakarta. Makanya, kami siap teknis mau pun non teknis,” tegasnya.
Selain Bank DKI, beberapa BUMN mapun beberapa perusahaan swasta, menyatakan tertarik ikut berpartisipasi.
Anggota Panitia, Rio Ari Bowo menjelaskan, kompetisi akan menggelar 306 pertandingan, dalam 34 minggu tahun 2025. Setiap klub peserta wajib mengikuti peraturan pertandingan sebaik mungkin, dan menjaga tata tertib, serta kepatuhan, sesuai aturan rule of the game sepak bola PSSI.
“Kami, memiliki tim talen, untuk merekam semua pertandingan, dalam bentuk foto dan video. Dan, akan diliput sebanyak mungkin media mainstream atau pun medsos,” kata Rio
Kompetisi Liga Jakarta U-17 ini, tidak hanya digelar pada tahun 2025, tetapi akan berkesibambungan jika klub dan para pemainnya siap.
“Tujuan kami menggelar kompetisi ini adalah untuk mencetak pemain nasional, yang akan disumbangkan kepada PSSI. Oleh sebab itu, kami akan berusaha tidak akan pernah berhenti menggelar kompetisi,” Azhari menambahkan. (*/hw)