Home / Wisata & Budaya

Selasa, 2 Juli 2024 - 19:58 WIB

Kenaikan Peringkat TTDI Indonesia Jadi Basis Pembangunan Indonesia di Masa Depan

Jakarta, Defacto – Kenaikan peringkat Travel & Tourism Development Index (TTDI) Indonesia yang cukup signifikan menjadi basis pembangunan Indonesia melalui pengembangan sektor parekraf Tanah Air di masa mendatang.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024) mengatakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) telah melakukan kajian mengenai dampak kenaikan peringkat TTDI. Berdasarkan kajian ini, ada sejumlah rekomendasi yang bisa menjadi landasan pengembangan parekraf Indonesia di masa mendatang.

“TTDI merupakan salah satu indikator kinerja utama Kemenparekraf selain jumlah wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara, nilai tambah dan nilai ekspor ekonomi kreatif, jumlah tenaga kerja, dan juga devisa. Ini adalah suatu penilaian yang membuat Indonesia mudah dibandingkan dengan 119 negara lainnya karena menggunakan indikator yang sama, “kata Nia.

Baca Juga  Wawancanda Wagiman Deep: “Istri Ngomelin Suami Bikin Trauma Seumur Hidup”

Nia menyebutkan berdasarkan pilar dan indikator penilaian TTDI, ada beberapa indikator yang perlu ditingkatkan di Indonesia, yaitu health and hygiene, tourist service and infrastructure, ICT readiness, openness to T&T, dan human resources and labour market and environmental sustainability.

“Walaupun belum tentu semua di bawah kewenangan Kemenparekraf, tapi ini adalah sesuatu yang harus kita usahakan bersama,” katanya.

Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi yang kuat antar pihak-pihak terkait untuk mempertahankan pilar penilaian yang telah memadai dan meningkatkan pilar-pilar yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

“Kita harus fokus berkoordinasi dan kolaborasi antar KL dan pentahelix,” katanya.

Baca Juga  PWI Jaya Ingin Memiliki Gedung Sendiri

Hal serupa disampaikan Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Dessy Ruhati, yang mengatakan peningkatan dan pengelolaan pilar-pilar penilaian TTDI ini merupakan tanggung jawab bersama antar kementerian dan lembaga. Sebab dari pilar-pilar penilaian tersebut, hanya 30 persen saja yang menjadi tugas Kemenparekraf.

“Langkah-langkah perbaikan tentu dapat kita lakukan saat bersama-sama melalui strategi kolaborasi lintas sektoral, mengingat 30 persen indikator menjadi tugas dan fungsi dari Kemenparekraf tapi 70 persen lainnya terkait tugas kementerian dan sektor lain, dan langkah strategis tersebut menjadi upaya bagi kita dalam memperkuat indikator pada TTDI,” ujar Dessy.

Kemudian, Pendiri Pusat Kepariwisataan Institut Teknologi Bandung (ITB) Myra P. Gunawan mengungkapkan raihan peringkat Indonesia dalam TTDI ini bisa menjadi landasan pengembangan dan penguatan infrastruktur penunjang di sektor parekraf Indonesia. “Ranking ini merupakan potential drivers to such development,” ungkap Myra.

Baca Juga  Keramaian di Muscat Street

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Geografi Universitas Gajah Mada (UGM), Prof. M. Baiquni, menambahkan pengembangan sektor parekraf ini harus dilakukan secara merata di seluruh Indonesia. Sehingga kunjungan wisatawan bisa tersebar dengan lebih merata dan tidak hanya memusat di destinasi-destinasi wisata tertentu saja.

“Kita itu mulai mengalami overtourism di beberapa destinasi kawasan padat wisata seperti di Bali, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Surabaya. Kadang-kadang sampai terjadi kemacetan luar biasa dan ini persoalan yang perlu terus kita cari tata kelolanya,” ujar Baiquni. (*/hw)

Share :

Baca Juga

Berita

Kemenparekraf Pastikan Industri Parekraf Siap Hadapi Libur Lebaran 2024

Wisata & Budaya

Kementerian Pariwisata Fasilitasi Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO

Wisata & Budaya

Wamenparekraf : Perkuat Ekosistem Kuliner Melalui “FoodStartup Indonesia”

Wisata & Budaya

Ranking Pariwisata Indonesia Lewati Thailand, Malaysia dan Vietnam

Wisata & Budaya

Atraksi Budaya Prajurit Solo’ sebagai Ciri dan Atraksi Destinasi

Wisata & Budaya

Tradisi Cengbeng, Momen Ziarah Leluhur dan Penghormatan Keluarga

Wisata & Budaya

Menparekraf Sandiaga  Uno Siap Hadirkan F1 Boat Race di Danau Toba

Wisata & Budaya

Periode Januari-Mei 2025, 5,63 juta Wisatawan Mancanegara Kunjungi Indonesia