DeFacto.id – Selain melantik Andika, Presiden Jokowi juga dijadwalkan akan melantik Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Posisi Dudung akan mengisi jabatan yang ditinggalkan Andika. Pelantikan Letjen Dudung menjadi KSAD akan digelar di Istana Negara pada pukul 14.30 WIB.
Sebelumnya usai meresmikan jalan tol Serang-Panimbang seksi 1 ruas Serang-Rangkasbitung di Kabupaten Lebak, Banten, Presiden Jokowi memastikan bahwa pelantikan Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI akan digelar pada Rabu (17/11/2021) besok.
“Pelantikan Panglima Insya Allah besok, hari Rabu,” kata Jokowi
Jokowi menambahkan bahwa pelantikan Panglima TNI baru ini tidak akan dilakukan bersamaan dengan reshuffle kabinet.
Dua Calon KSAD
Setidaknya ada dua nama yang disebut berpeluang kuat untuk menjabat KSAD.
Dua nama itu yakni Wakil KSAD Letjen TNI Bhakti Agus dan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman.
“Biasanya ya KSAD itu adalah mereka yang bintang 3 diangkat dari Wakasad atau Pangkostrad. Itu yang sudah-sudah seperti itu,” kata Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin, Kamis (4/11/2021), kepada wartawan.
Karir dari Bawah
Dudung Abdurachman lahir di Bandung, Jawa Barat, 19 November1965.
Ia lulus dari Akademi Militer pada tahun 1988. Sebelum menjabat sebagai Pangkostrad pada 8 Juni 2021 lalu, ia menjabat sebagai Pangdam Jaya.
Saat itu masih berbintang dua, Mayor Jendral, dan Dudung menjadi pemberitaan luas karena ia secara terbuka memerintahkan pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab pada September tahun lalu.
“Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya,” kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan seusai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020), dikutip dari Kompas.com.
Sebelum menjabat sebagai Pangdam Jaya, Dudung menempati posisi Gubernur Akademi Militer (Akmil).
Posisi ini ia jabat selama dua tahun yakni pada 2018-2020.
Dudung mengawali kariernya dari bawah.
– Dandim 0406/Musi Rawas
– Dandim 0418/Palembang
– Aspers Kasdam VII/Wirabuana, dari tahun 2010 hingga 2011
– Danrindam II/Sriwijaya pada tahun 2011
Lalu menjabat sebagai Dandenma Mabes TNI
– Wagub Akmil pada tahun 2015 hingga tahun 2016
– Staf Khusus Kasad pada tahun 2016 hingga tahun 2017
– Waaster Kasad pada tahun 2017 hingga 2018
– Gubernur Akmil pada tahun 2018 hingga 2020
– Pangdam Jaya, dilantik pada tahun 2020
– Pangkostrad TNI AD
Perjalanan karir militernya tak semulus bayangan orang. Ayahnya yang hanya Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus membesarkan Dudung dan tujuh saudaranya. Dan sosok bapak yang menjadi tulang punggung keluarga meninggal saat Dudung masih SMP.
“Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi,” katanya dalam tayangan YouTube KompasTV, 27 Juni 2020,
Dirinya pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga kebutuhan rumah tercukupi.
“Saya harus cari kayu bakar dekat rumah, dan keliling di asrama jualan,” tuturnya.
Tanpa rasa malu pihaknya juga menceritakan pernah menjadi loper koran saat dirinya duduk di bangku SMA.
“Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas,” katanya.
Jualan koran selesai, Dudung kemudian mengedarkan berbagai dagangan buatan ibundanya.
Lantas kejadian unik pun terjadi, dagangan ibunya yang ia jajakan pernah ditendang oleh seorang anggota TNI.
Hingga akhirnya oknum tamtama itu mendapat teguran karena telah berlaku buruk terhadap dirinya. Namun kejadian tersebut justru menjadi motivasi serta semangat bagi dirinya, hingga dirinya mengaku mulai bangkit dan semangat.
“Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti saya” Rupanya motivasi tersebut terealisasi bahkan hingga saat ini dirinya suskes menjadi seorang Perwira TNI AD.
Besok, peloper koran itu akan dilantikl menjadi KSAD.*Rey