Karena sebuah pertunjukan tetaplah sebuah pertunjukan, maka, ketika ada jeda panjang terjadi di tengah panggung, entah karena listrik mati, hujan deras atau masalah teknis lain, maka dibutuhkan aktor ‘pengalih’ perhatian.
Kehadirannya berfungsi untuk memindahkan enerji penonton yang sudah mulai menggunung. Sebab, kalau lama dibiarkan, massa bisa bosan, lalu memaki, kemudian dapat berbuat anarkis dan itu berbahaya.
Maka, tak usah heran, bila kemarin nyelonong peran Rara di tengah jeda rawan itu, ketika lomba ditunda karena hujan. Pawang, yang biasanya bersembunyi di belakang layar, mirip para intel, kini terpaksa maju ke mimbar.
Milyaran mata menyaksikan. Dan kehadirannya membuat perbincangan hangat di seluruh bumi hingga hari ini!
Kebetulan Rara memang diberi ‘kekuatan’ untuk menggeser hujan, jadi pas bener aksinya muncul di saat yang tepat, saking hebatnya sampai-sampai kita bahkan lupa nama si pemenang lomba. keren bukan?
Beberapa tahun silam, saat dunia politik terus menghadirkan warna yang sama dan orang mulai bosan, maka seorang pejabat kecil yang memimpin sebuah kota berhasil mencuri perhatian saat bilang, “ini mobil buatan anak-anak SMK! Akan menjadi mobil nasional!”
Perhatian orang lalu teralihkan. Masyarakat awam melihat dia bisa memberi harapan, dan ia berhasil!
Saat didapuk memimpin sebuah propinsi, lagi-lagi ia ‘mencuri’ panggung dengan masuk gorong-gorong got! Media meledak dan orang memperbincangkan dengan seru. Sekali lagi, awam melihat ia dapat membawa perubahan.
Maka, ketika ia maju ke Pemilihan Presiden, langkahnya lebih mudah. Dan ia selalu punya cara untuk mengalihkan perhatian.
Ketika kandidat lain asyik berkeliling dari panggung ke panggung kampanye, ia malah masuk pasar!
Cerdik? Iya. Pasar tempat pertemuan orang dari berbagai penjuru. Tanpa bantuan mediapun orang akan membicarakan kehadirannya selama 3 sampai 5 hari berikutnya, dan itu menguntungkannya!
Ada banyak aktor dan aktris yang berhasil ‘stealing the show’ dan aksinya terus menjadi perbincangan.
Ketika dari pagi ribuan penonton terus disuguhi lagu-lagu dan terasa mulai membosankan, Freddie Mercury berhasil mencuri perhatian dalam pangung Live Aid, 13 Juli 1985, dengan aksi komunikatif yang hingga hari ini masih nempel di Youtube, “EEEE OOO!!”
Stealing the show itu bisa membius juga mematikan!
Hitler dengan segala kemegahan dan semua kekuatannya, terpesona oleh akting jendral George S Patton!
Berseragam lengkap, termasuk memasang pistol revolver gadingnya, ia tampil di kota Dover, pesisir timur Inggris, tahun 1944 saat PD 2, di hadapan ribuan prajurit dengan latar belakang ribuan meriam artileri, tank, truk, dan kapal kapal pendarat, ia berpidato dengan lantang, “kita sudah siap untuk menyerbu Jerman yang menguasai Perancis!”
Karena posisi Dover persis di depan kota Calais, Perancis (peta), maka Hitler dan kalangan Ring Satunya segera berasumsi bahwa kota Calais lah yang akan diserbu.
Pertahanan disana lalu diperkuat. Sangat kuat. Bahkan ada 100.000 prajurit ‘old crack’ dengan peralatan hebat yang tak boleh digeser oleh siapapun kecuali ijin langsung dari Hitler!
Padahal.. oh padahal…
Serbuan sesungguhnya dilakukan jauh di sebelah selatan Calais, di sebuah pantai yang dikenal dengan nama Normandia!
Hitler terkecoh. Dan akibat serbuan itu ia kalah.
Padahal Patton berpidato dihadapan ribuan peralatan perang yang hanya terbuat dari tank karet dan meriam kayu! Semua tipuan!
Sejatinya, hidup itu sebuah pertunjukan, Anda mau main woles atau atraktif seperti para Sultan, semua sah saja. Monggo.
EEEE….OOO…..
*Gunawan Wibisono