Home / Berita

Sabtu, 8 Januari 2022 - 09:05 WIB

Pemda Palembang Didorong Optimalkan Layanan Angkutan Massal

Menhub Budi Karya di Palembang

Menhub Budi Karya di Palembang

DeFACTO.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggelar Rapat Koordinasi membahas integrasi layanan angkutan umum massal di kota Palembang. Menhub mendorong Pemerintah Daerah, baik Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang, untuk terus mengoptimalkan layanan angkutan massal agar semakin diminati masyarakat.

Rakor yang berlangsung di Gedung Griya Agung, Palembang, Sumsel, dihadiri Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Walikota Palembang Harnojoyo, dan jajaran Pemerintah Daerah di Sumatera Selatan. 

Angkutan umum di Palembang perlu terus ditingkatkan, agar menjadi gaya hidup dan pilihan utama masyarakat di kota Palembang dan sekitarnya dalam melakukan mobilitas. “Angkutan massal itu adalah suatu kebutuhan bagi suatu kota. Jika banyak masyarakat yang menggunakan angkutan massal maka polusi berkurang, tidak macet, dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk beraktivitas,” kata Menhub.

Baca Juga  Indonesia akan Jadi Negara Besar Kalau Pancasila Diterapkan dengan Benar

Palembang memiliki berbagai jenis angkutan massal perkotaan yang lengkap dibandingkan dengan sejumlah kota lainnya, seperti: LRT, Bus, Angkot, Opret, dan Bus Air. “Palembang bisa menjadi model atau contoh bagi kota-kota lainnya dalam mengembangkan angkutan massal perkotaan,” tutur Menhub.

Menhub mendorong Pemerintah Daerah untuk terus mengoptimalkan kinerja angkutan massal di Palembang, misalnya yaitu: memberikan harga yang lebih terjangkau, memberikan kemudahan melalui penyediaan feeder antarmoda yang lebih baik, dan memberikan pilihan pembayaran yang semakin mudah. 

Baca Juga  Puluhan Pengacara dan LSM Anti Korupsi Bela Ketua IPW Lawan Kriminalisasi

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, solusi dari semakin padatnya lalu lintas di kota Palembang adalah menghadirkan angkutan umum massal yang terintegrasi dengan baik. “Pemerintah Provinsi dan Kota menyambut baik adanya upaya bersama ini. Kami terus melakukan upaya agar angkutan umum semakin mudah di akses dan semakin praktis sehingga masyarakat semakin berminat untuk menggunakannya,” kata Gubernur.

Salah satu angkutan umum yang berada di kota Palembang adalah LRT. Berdasarkan data, pergerakan penumpang LRT dari 2018 s.d 2021 mengalami fluktuasi signifikan. Tercatat pada 2018 jumlah penumpang mencapai 927 ribu lebih penumpang, naik menjadi 2,6 juta penumpang pada tahun 2019. Kemudian, mengalami penurunan menjadi 1,1 juta orang pada tahun 2020 karena adanya pandemi, dan kembali meningkat menjadi 1,5 juta orang pada tahun 2021.

Baca Juga  Marhaen, Sambo dan Oligarki

Pada kesempatan ini, Menhub menyerahkan bantuan 5.000 Kartu Uang Elektronik (e-money) LRT Sumsel untuk pelajar (siswa & mahasiswa) di Provinsi Sumatera Selatan, yang diberikan secara simbolis kepada Gubernur Sumsel Herman Deru.* Evita 

Share :

Baca Juga

Berita

Peluncuran BLU Expo 2021 di Istora Senayan
Anthony Joshua

Berita

Tarung Ulang Oleksandr Usyk vs Anthony Joshua dalam Waktu Dekat

Berita

Wamenparekraf Paparkan 9 Arah Pengembangan Parekraf Tahun 2023 di  DPR

Berita

Saksi Akui Sistem di Kemenkumham Sempat Menolak Pendaftaran PARFI
deFACTO.id -- dalam rentang waktu lima tahun belakangan ini Kota Pagaralam mulai dikenal dunia sebagai salah satu sentra penghasil kopi terbaik. Padahal, kopi - atau kawe - masyarakat setempat menyebutnya - sudah ditanam sekurangnya sejak tahun 1918. Hal itu dimungkinkan karena terbukanya arus informasi berbasis IT serta mulai tergeraknya hati generasi muda petani kopi Pagaralam untuk memproses dan membranding hasil kopi mereka - dari sebelumnya yang hanya menjual mentahan. Berpuluh-puluh tahun lamanya kopi robusta dari Pagaralam dijual mentahan, diangkut dengan truk, dijual ke luar - dan dikapalkan pelalui pelabuhan Panjang (Lampung). Itulah barangkali sebabnya mengapa kopi Pagaralam (plus Lahat, Empatlawang dan sekitar gugusan Bukit Barisan) selama ini dikenal dengan julukan Kopi Lampung. Tak puas dengan stigma ini, anak-anak muda Pagaralam tergerak melakukan banyak terobosan, mulai dari memperbaiki sistem penanaman, panen, pascapanen, hingga branding. Tak puas dengan itu, mereka pun melengkapi "perjuangan" mereka dengan membuka kedai-kedai kopi, dilengkapi dengan peralatan semicanggih, - meski secara ekonomis usaha mereka belum menguntungkan. Di antara para "pejuang kopi" Itu bisa disebut misalnya Miladi Susanto (brand Kawah Dempo), Frans Wicaksono (Absolut Coffee), Sasi Radial (Jagad Besemah), Azhari (Sipahitlidah Coffee), Dian Ardiansyah (DNA Coffee), Wenny Bastian (Putra Abadi), Efriansyah (Rempasai Coffee), Dendy Dendek (Kopi Baghi), Hamsyah Tsakti (Kopi Kuali), Iwan Riduan (Waroeng Peko) dan banyak lagi. Dalam banyak lomba dan festival, lingkup nasional maupun internasional, kopi Pagaralam banyak dipuji dan diunggulkan - baik secara kualitas maupun orang-orang (petani & barista) yang ada di belakangnya* HSZ

Berita

Pagaralam Punya Kopi, Lampung Punya Nama
BTS

Berita

Single BTS ‘Butter Lagu dengan Penjualan Tertinggi di Amerika Serikat 2021

Berita

Perekam Selegram Sisca Mellyana di Ubud Dikenai Sanki Adat

Berita

Pemenang Ballon D’Or 2021 Sudah Dipastikan, Siapa Dia?